Saturday, April 17, 2010
Hati Yang Dilema
Aku seorang perempuan,
Yang punya hati dan perasaan,
Kadang kadang rajuk dan amarah merajai hati,
Bermaharaja lela di dalam kerajaan tubuhku,
Kadang kadang aku lecanduan emosi kasih,
Dalam menanti kasihnya dia,
Yang tak pernah kunjung tiba,
Rindu menggamit hati,
Hati berdesir sayu,
Bibir menggumam,
Mencari erti kata cinta,
Luhurkah cintaku ini,
Sejatikah perjuangan yang kupilih,
Kuatkah aku meniti kelikir tajam arus percintaan,
Sudah mampukah aku memikul tanggungjawab,
Ahhhh!!!!
Batin ini menjerit gila,
Perlukah kusambut cintanya,
Si muslimin yang setia menanti,
Dan terus menanti entahkan sampai kapan,
Yang pastinya aku tidak punya jawapan untuk soalan yang kubina sendiri,
Perlukah kupupuk perasaan cintanya di hatiku,
Biar menjadi khat yang paling indah di dalam hidupku,
Biar menjadi sebati dan likat dengan kehidupanku,
Biar tertanak kekal dalam hati yang beku,
Kasihan si muslimin,
Menanti cintanya disambut,
Entahkan kapan hati ini terbuka,
Untuk menerima huluran cintanya,
Apa ertinya sebuah hubungan kawan jika tiada cinta,
Apa ertinya sebuah cinta tanpa rasa hormat dan sayang,
Ya Allah,
Berikanlah kujawapan,
Dalam persimpangan dilema,
Dalam meniti kehidupan di duniaku,
Jika benar aku yang terbaik untuknya dan dia yang terbaik untukku,
Bukalah pintu hatiku,
Ketuklah hatiku biar menjadi keping keping dengan sentuhan jiwanya,
Biar hatiku tersentuh dengan pandangan matanya,
Biar setiaku tetap untuknya,
Biar janji dikotakan,
Biar doanya dikabulkan,
Biar hajatnya tercapai,
Ya Allah,
Bersalahnya aku,
Membenamkan keruh di wajahnya,
Tapi biar dia tahu,
Ku tak ingin menerimanya dengan hati yang paksa,
Ku tak ingin dia semakin sakit,
Dengan wajah,hati dan bibir yang beku dan dingin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment